English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Minggu, 08 Januari 2012

Dialog Abu Hanifah Dengan Ilmuan Kafir Tentang Ketuhanan

Imam Abu Hanifah pernah bercerita: Ada seorang ilmuwan besar, Atheis  dari kalangan bangsa Roma, tapi ia orang kafir. Ulama-ulama Islam  membiarkan saja, kecuali seorang, yaitu Hammad guru Abu Hanifah, oleh  kerana itu dia segan bila bertemu dengannya. Pada suatu hari, manusia berkumpul di masjid, orang kafir itu naik  mimbar dan mau mengadakan tukar fikiran dengan sesiapa saja, dia hendak  menyerang ulama-ulama Islam. Di antara shaf-shaf masjid bangunlah  seorang laki-laki muda, dialah Abu Hanifah dan ketika sudah berada dekat  depan mimbar, 

dia berkata: "Inilah saya, hendak tukar fikiran dengan  tuan". 
 Mata Abu Hanifah berusaha untuk menguasai suasana, namun dia  tetap merendahkan diri kerana usia mudanya. 
Namun dia pun angkat  berkata: "Katakan pendapat tuan!". Ilmuwan kafir itu heran akan  keberanian Abu Hanifah, lalu bertanya: 
Atheis : Pada tahun berapakah Rabbmu dilahirkan? 
Abu Hanifah : Allah berfirman: "Dia (Allah) tidak dilahirkan dan tidak  pula melahirkan" 
Atheis : Masuk akalkah bila dikatakan bahwa Allah ada pertama yang tiada  apa-apa sebelum-Nya?, Pada tahun berapa Dia ada? 
Abu Hanifah : Dia berada sebelum adanya sesuatu. 
Atheis : Kami mohon diberikan contoh yang lebih jelas dari kenyataan! 
Abu Hanifah : Tahukah tuan tentang perhitungan 
Atheis : Ya. 
Abu Hanifah : Angka berapa sebelum angka satu?
Atheis : Tidak ada angka (nol) 
Abu Hanifah : Kalau sebelum angka satu tidak ada angka lain yang  mendahuluinya, kenapa tuan heran kalau sebelum Allah Yang Maha satu yang  hakiki tidak ada yang mendahuluiNya?
Atheis : Dimanakah Rabbmu berada sekarang?, sesuatu yang ada pasti ada tempatnya. 
Abu Hanifah : Tahukah tuan bagaimana bentuk susu?, apakah di dalam susu  itu keju? 
Atheis : Ya, sudah tentu. 
Abu Hanifah : Tolong perlihatkan kepadaku di mana, di bahagian mana  tempatnya keju itu sekarang? 
Atheis : Tak ada tempat yang khusus. Keju itu menyeluruh meliputi dan  bercampur dengan susu diseluruh bahagian. 
Abu Hanifah : Kalau keju makhluk itu tidak ada tempat khusus dalam susu  tersebut, apakah layak tuan meminta kepadaku untuk menetapkan tempat  Allah Ta'ala?, Dia tidak bertempat dan tidak ditempatkan! Pernyataan tentang Allah tidak bertempat dan ditempatkan, Madzab  Ahlussunnah (Manhaj salaf) mengimani bahwa Allah istiwa' di atas Arsy,  mengenai kaifiahnya tidak perlu kita bahas karena itu sudah di luar  kemampuan kita. 

Atheis : Tunjukkan kepada kami zat Rabbmu, apakah ia benda padat seperti  besi, atau benda cair seperti air, atau menguap seperti gas? 
Abu Hanifah : Pernahkan tuan mendampingi orang sakit yang akan  meninggal 
Atheis : Ya, pernah. 
Abu Hanifah : Sebelumnya ia berbicara dengan tuan dan menggerak-gerakan anggota tubuhnya. Lalu tiba-tiba diam tak bergerak, apa yang menimbulkan  perubahan itu? 
Atheis : Kerana rohnya telah meninggalkan tubuhnya. 
Abu Hanifah : Apakah waktu keluarnya roh itu tuan masih ada disana? 
Atheis : Ya, masih ada. 
Abu Hanifah : Ceritakanlah kepadaku, apakah rohnya itu benda padat  seperti besi, atau cair seperti air atau menguap seprti gas? 
Atheis : Entahlah, kami tidak tahu. 
Abu Hanifah : Kalau tuan tidak boleh mengetahui bagaimana zat mahupu bentuk roh yang hanya sebuah makhluk, bagaimana tuan boleh memaksaku untuk mengutarakan zat Allah Ta'ala?!! 
Atheis : Ke arah manakah Allah sekarang menghadapkan wajahnya? Sebab  segala sesuatu pasti mempunyai arah? 
Abu Hanifah : Jika tuan menyalakan lampu di dalam gelap malam, ke arah  manakah sinar lampu itu menghadap? 

Atheis : Sinarnya menghadap ke seluruh arah dan penjuru. 
Abu Hanifah : Kalau demikian halnya dengan lampu yang cuma buatan itu, bagaimana dengan Allah Ta'ala Pencipta langit dan bumi, sebab Dia nur  cahaya langit dan bumi. 
Atheis : Kalau ada orang masuk ke syurga itu ada awalnya, kenapa tidak  ada akhirnya? Kenapa di syurga kekal selamanya? 
Abu Hanifah : Perhitungan angka pun ada awalnya tetapi tidak ada  akhirnya. 
Atheis : Bagaimana kita boleh makan dan minum di syurga tanpa buang air  kecil dan besar? 
Abu Hanifah : Tuan sudah mempraktekkanya ketika tuan ada di perut ibu tuan. Hidup dan makan minum selama sembilan bulan, akan tetapi tidak  pernah buang air kecil dan besar disana. Baru kita melakukan dua hajat  tersebut setelah keluar beberapa saat ke dunia. 
Atheis : Bagaimana kebaikan syurga akan bertambah dan tidak akan  habis-habisnya jika dinafkahkan? 
Abu Hanifah : Allah juga menciptakan sesuatu di dunia, yang bila  dinafkahkan malah bertambah banyak, seperti ilmu. Semakin diberikan  (disebarkan) ilmu kita semakin berkembang (bertambah) dan tidak  berkurang.

 "Ya! kalau segala sesuatu sudah ditakdirkan sebelum diciptakan, apa yang  sedang Allah kerjakan sekarang?" tanya Atheis. 
"Tuan menjawab  pertanyaan-pertanyaan saya dari atas mimbar, sedangkan saya menjawabnya  dari atas lantai. Maka untuk menjawab pertanyaan tuan, saya mohon tuan  turun dari atas mimbar dan saya akan menjawabnya di tempat tuan", pinta  Abu Hanifah. 
Ilmuwan kafir itu turun dari mimbarnya, dan 
Abu Hanifah  naik di atas. "Baiklah, sekarang saya akan menjawab pertanyaan tuan.  Tuan bertanya apa pekerjaan Allah sekarang?". 
Ilmuwan kafir mengangguk. 
 "Ada pekerjaan-Nya yang dijelaskan dan ada pula yang tidak dijelaskan. Pekerjaan-Nya sekarang ialah bahawa apabila di atas mimbar sedang berdiri seorang kafir yang tidak hak seperti tuan, Dia akan  menurunkannya seperti sekarang, sedangkan apabila ada seorang mukmin di lantai yang berhak, dengan segera itu pula Dia akan mengangkatnya ke atas mimbar, 
demikian pekerjaan Allah setiap waktu". 
Para hadirin puas dengan jawapan yang diberikan oleh Abu Hanifah dan begitu pula dengan orang kafir itu.




1 komentar:

  1. Casino Queen - Mapyro
    Get directions, reviews and information for Casino Queen in Lemoore, LA. 2131 West titanium tube Virginia Avenue, 원주 출장샵 Lemoore. 창원 출장안마 Find reviews, 수원 출장마사지 photos & cheap rates 세종특별자치 출장마사지 for Casino Queen in Lemoore.

    BalasHapus