English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Rabu, 01 Februari 2012

P A K U

Suatu ketika ada seorang anak laki laki yang bersifat pemarah. Untuk mengurangi kebiasaan marah sang anak, ayahnya memberikan sekantong paku dan mengatakan pada anak itu untuk memakukan sebuah paku dipagar belakang setiap kali dia marah

Hari pertama anak itu memakukan 48 paku ke pagar setiap dia marah, lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memakukan paku kepagar.

Akhirnya tibalah hari dimana anak tersebut merasa sama sekali bisa mengendalilkan amarahnya dan tidak cepat hilang kesabarannya. Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah.

Hari hari berlalu dan anak laki laki itu akhirnya memberitahu ayahnya bahwa semua paku telah tercabut olehnya. Lalu sang ayah menuntun anaknya kepagar

“hmm, kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi, lihatlah lubang lubang dipagar ini tidak akan pernah bisa seperti sebelumnya, ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan, kata katamu meninggalkan bekas luka seperti lubang ini di hati orang lain.

Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu, tetapi tidak peduli beberapa kali kamu minta maaf, luka itu akan tetap ada....dan luka karena kata kata adalah sama buruknya dengan luka fisik”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar