English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Rabu, 01 Februari 2012

Cangkir Yang Cantik

Sepasang kakek dan nenek pergi belanja disebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik. ‘lihatlah cangkir itu’ kata si nenek kepada suaminya. ‘kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat,’ ujar si kakek.

Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba tiba cangkir yang dimaksud berbicara, ‘terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar aku kesebuah roda berputar.

Kemudian ia mulai memutar mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop , stop, stop !!! aku berteriak, tetapi orang itu berkata, ‘belum,’ lalu ia mulai menyodokkan dan meninjuku berulang ulang.
Stop, stop, stop !!! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku kedalam perapian panas.
Begitu sakit dan panasnya aku namun orang itu tidak memperdulikan dengan rasa sakitku.

Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin, aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan ia mulai mewarnai aku, asapnya begitu memualkan. Dan wanita itupun juga tidak memperdulikan keadaan ku.

Lalu wanita itu memberikan aku kepada seorang pria dan memasukkan aku lagi keperapian yang lebih panas dari sebelumnya, tolong aku ! hentikan penyiksaan ini ! tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku. Ia terus membakarku, setelah puas ‘menyiksaku’ kini aku dibiarkan dingin.

Setelah benar benar dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku, aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya, karena dihadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku di kaca itu.

Buat renungan dari kisah cangkir yang cantik:
Seperti inilah Tuhan membentuk kita. Pada saat Tuhan membentuk kita, tidaklah menyenangkan, sakit penuh penderitaan, dan banyak air mata. Tetapi inilah satu satunya cara bagi Nya untuk mengubah kira supaya menjadi cantik dan memancarkan kemuliaan Nya

“anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh kedalam berbagai cobaan, sebab anda tahu bahwa ujian terhadap kita menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya anda menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun”

Apabila anda sedang menghadapi ujian hidup, jangan kecil hati, karena dia sedang membentuk anda. Bentukan bentukan ini memang menyakitkan tetapi setelah semua proses itu selesai. Anda akan melihat betapa cantiknya Tuhan membentuk anda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar