English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Minggu, 08 Januari 2012

Menembus Keterbatasan

Kutu anjing adalah binatang yang mampu melompat 300 kali  tinggi tubuhnya.

Namun, apa yang terjadi bila ia dimasukan ke dalam sebuah  kotak  Korek
api kosong lalu dibiarkan disana selama satu  hingga dua minggu?

Hasilnya, kutu itu sekarang hanya mampu melompat setinggi  kotak Korek api
saja!



Kemampuannya melompat 300 kali tinggi tubuhnya tiba-tiba  hilang.



Ini yang terjadi. Ketika  kutu itu berada di dalam kotak korek api ia
mencoba melompat tinggi.  Tapi ia terbentur dinding  kotak korek api. Ia
mencoba lagi dan terbentur lagi. Terus begitu sehingga ia  mulai ragu akan
kemampuannya sendiri.



Ia mulai berpikir, "Sepertinya kemampuan saya melompat  memang hanya segini."

Kemudian loncatannya disesuaikan dengan tinggi kotak korek  api. Aman.

Dia tidak membentur.

Saat itulah dia menjadi sangat yakin, "Nah benar kan ?  Kemampuan saya
memang cuma segini. Inilah saya!"



Ketika kutu itu sudah dikeluarkan dari kotak korek api, dia  masih  terus
merasa bahwa batas kemampuan lompatnya hanya  setinggi kotak korek api.

Sang kutu pun hidup seperti itu hingga akhir hayat.  Kemampuan yang
sesungguhnya tidak tampak. Kehidupannya telah dibatasi oleh
lingkungannya.




Sesungguhnya di dalam diri kita juga banyak kotak korek  api.



Misalnya anda memiliki  atasan yang tidak memiliki kepemimpinan memadai.
Dia tipe orang yang selalu  takut tersaingi bawahannya, sehingga dia
sengaja menghambat perkembangan karir  kita. Ketika anda mencoba  melompat
tinggi, dia tidak pernah memuji, bahkan justru  tersinggung.



Dia adalah contoh kotak korek api yang bisa mengkerdilkan  anda.



Teman kerja juga bisa jadi kotak korek api.

Coba ingat, ketika dia bicara begini, "Ngapain sih kamu  kerja keras
seperti itu, kamu nggak bakalan dipromosikan, kok."

Ingat! Mereka adalah kotak korek api.

Mereka bisa menghambat perkembangan potensi diri  Anda.



Korek api juga bisa berbentuk kondisi tubuh yang kurang  sempurna, tingkat
pendidikan yang rendah, kemiskinan, usia dan lain  sebagianya.



Bila semua itu menjadi kotak korek api maka akan menghambat  prestasi dan
kemampuan anda yang sesungguhnya tidak tercermin dalam aktivitas
sehari-hari.



Bila potensi anda yang sesungguhnya ingin muncul, anda  harus take action
untuk menembus kotak korek api itu.



Lihatlah Ucok Baba, dengan tinggi tubuh yang di bawah  rata-rata ia mampu
menjadi presenter di televisi.



Andapun pasti kenal Helen  Keller. Dengan mata yang buta, tuli  dan "gagu"
dia mampu lulus dari Harvard  University.



Bill Gates tidak menyelesaikan pendidikan sarjananya, namun  mampu menjadi
"raja" komputer.

Andre Wongso, tidak menamatkan sekolah dasar namun mampu  menjadi
motivator nomor satu di Indonesia .



Contoh lain Meneg BUMN, Bapak Sugiharto, yang pernah  menjadi seorang
pengasong, tukang parkir dan kuli di Pelabuhan. Kemiskinan tidak
menghambatnya untuk terus maju. Bahkan sebelum menjadi menteri beliau
pernah  menjadi eksekutif di salah satu perusahaan ternama.



Begitu pula dengan Nelson Mandela. Ia menjadi presiden  Afrika Selatan
setelah usianya lewat 65 tahun.



Kolonel Sanders sukses membangun jaringan restoran fast  food ketika
usianya sudah lebih dari 62 tahun.



Nah, bila anda masih  terkungkung dengan kotak korek api, pada hakekatnya
anda masih terjajah.  Orang-orang seperti Ucok  Baba, Helen Keller, Andre
Wongso, Sugiharto, Bill Gates dan Nelson Mandela  adalah orang yang mampu
menembus kungkungan kotak korek api.



Merekalah contoh sosok orang yang merdeka, sehingga mampu  menembus
berbagai keterbatasan





Tidak ada komentar:

Posting Komentar